Kronik Universitas Islam Indonesia
“...di Sekolah Tinggi Islam ini akan bertemu agama (religion) dengan ilmu (science) dalam kerjasama yang baik untuk membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat...”
(Dr. Moh. Hatta)
Sumber Gambar: www.uii.ac.id
Universitas Islam Indonesia didirikan pada tanggal 27 Rajab 1364 H atau bertepatan dengan 8 Juli 1945 (40 hari sebelum Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia), dengan nama Sekolah Tinggi Islam (STI) di Jakarta. STI adalah cita-cita luhur tokoh-tokoh nasional Indonesia yang melihat kenyataan bahwa ketika itu pendidikan tinggi yang ada adalah milik Belanda (Technische Hoogeschool atau Institut Teknologi Bandung kini, Recht Hoogeschool di Jakarta dan Sekolah Tinggi Pertanian di Bogor). STI lahir untuk menjadi bukti adanya kesadaran berpendidikan pada masyarakat pribumi.
Dibidani oleh tokoh-tokoh nasional seperti Dr. Moh. Hatta (Proklamator dan mantan Wakil Presiden RI), Moh. Natsir, Prof. KHA. Muzakkir, Moh. Roem, KH. Wachid Hasyim dan lain-lain, menjadikan STI sebagai basis pengembangan pendidikan yang bercorak nasional dan Islamis serta menjadi tumpuan harapan seluruh anak bangsa.
Seiring hijrahnya ibukota Republik Indonesia ke Yogyakarta, maka STI pun hijrah dan diresmikan kembali oleh Presiden Soekarno pada tanggal 27 Rajab 1365 H atau bertepatan dengan tanggal 10 April 1946 bertempat di nDalem Pangulon Yogyakarta. Untuk peningkatan peran dalam perjuangan, maka STI yang kala itu menjadi satu-satunya perguruan tinggi Islam, diubah menjadi universitas dengan nama University Islam Indonesia atau sekarang Universitas Islam Indonesia (Islamic University of Indonesia, Al Jami’ah Islamiyah Al Indonesiyah) pada tahun 1947.
Realisasi perubahan STI menjadi UII didahului pembukaan kelas pendahuluan (semacam pra universitas) yang diresmikan pada bulan Maret 1948 di Pendopo nDalem Purbojo, Ngasem, Yogyakarta. Sedangkan pembukaan UII (menggantikan STI) secara resmi diselenggarakan pada tanggal 27 Rajab 1367 H (bertepatan dengan tanggal 4 Juni 1948) bertempat di nDalem Kepatihan Yogyakarta dan mendapat kunjungan dari para menteri serta pejabat sipil dan militer lainnya.
Dengan demikian, pada tanggal 27 Rajab (4 Juni 1948) hadirlah University Islam Indonesia yang merupakan wajah baru STI dan telah resmi beroperasi sejak tiga tahun sebelumnya di Negara Republik Indonesia. Pada saat diresmikan UII membuka 4 (empat) Fakultas, yaitu: Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Pendidikan dan Fakultas Agama.
UII sebagai universitas swasta tertua di Indonesia, kemudian berkembang sangat pesat dengan lebih 22 fakultas cabang, tersebar diseluruh Indonesia (Surakarta, Madiun, Purwokerto, Gorontalo, Bangil, Cirebon dan Klaten) dengan pusatnya di Yogyakarta.
Namun seiring dengan kebijaksanaan pemerintah bahwa cabang universitas harus ditiadakan, maka cabang-cabang ini kemudian tumbuh sebagai perguruan tinggi baru (baik negeri ataupun swasta) atau tergabung dengan perguruan tinggi negeri yang telah ada. Jadi secara tidak langsung UII mendorong tumbuh dan berkembangnya perguruan-perguruan tinggi di berbagai kota di Indonesia dan UII secara nyata menjadi bagian dari sejarah pendidikan nasional itu sendiri.
Satu misi sederhana dalam kata namun berat, sangat berat, bahkan dalam kenyataannya yang teremban dalam perjalanan sejarah ini adalah mewujudkan kata-kata Bung Hatta dalam pidato peresmian UII kala itu “...di Sekolah Tinggi Islam ini akan bertemu agama (religion) dengan ilmu (science) dalam kerjasama yang baik untuk membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat...”
Kronik Universitas Islam Indonesia
Sumber Gambar: humas.uii.ac.id
1945
8 Juli 1945 – Sekolah Tinggi Islam (STI) resmi didirikan di Jakarta.
1946
10 April 1946 – Sekolah Tinggi Islam resmi dibuka di Yogyakarta.
1947
14 Desember 1947 – Panitia Perbaikan STI menetapkan STI menjadi University Islam Indonesia berkedudukan di Yogyakarta dengan fakultas perintis di antaranya Fakultas Agama, Fakultas Hukum, Fakultas Pendidikan dan Fakultas Ekonomi.
1948
5 Juni 1948 – Pembukaan resmi Universitas Islam Indonesia (UII) di Pendopo Kepatihan.
1950
Agustus 1950 – Fakultas Agama UII menjadi Perguruan Tinggi Islam Negeri (kemudian menjadi IAIN/UIN Sunan Kalijaga).
1951
Pembekuan Fakultas Pendidikan UII dan penggabungan Perguruan Tinggi Islam Indonesia Surakarta ke UII.
1952
UII mengajukan proposal 1952 pembangunan kampus kepada Presiden Soekarno.
1961
Pembukaan Fakultas Agama (kemudian menjadi Fakultas Syari’ah) dan Fakultas Tarbiyah UII.
1962
Pembukaan UII cabang Surakarta, Purwokerto, Cirebon, Klaten, Madiun, Bangil dan Gorontalo.
1967
Peraturan perundangan tahun 1967 dan 1968 mengharuskan UII melebur fakultas cabang ke fakultas induk di Yogyakarta dan perguruan tinggi setempat.
1972
Pembangunan kampus UII di berbagai lokasi di Yogyakarta (Tamansiswa, Demangan, Sorowajan dan Cik Di Tiro).
1974
Peresmian gedung UII di Jalan Cik Di Tiro 1 Yogyakarta sebagai gedung utama UII.
1983
UII merintis pengadaan lahan untuk Kampus Terpadu di Jl. Kaliurang.
1987
Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Fisik pertama untuk Kampus Terpadu UII.
1988
Pembangunan Kampus Antara di Condong Catur yang kemudian menjadi kampus Fakultas Ekonomi UII.
1990
Pengembangan penunjang kegiatan akademik melalui peningkatan status akreditasi program studi di lingkungan UII. Selain itu, pada periode ini juga dilakukan pengembangan kegiatan kemahasiswaan, pengabdian pada masyarakat serta kerjasama institusional.
1993
Kegiatan akademik UII mulai menempati Kampus Terpadu. Pembangunan fasilitas akademik terus berlangsung sampai sekarang.
1996
Mendirikan Pondok Pesantren 1996 UII sebagai program rekrutmen mahasiswa unggulan.
2002
Sampai dengan tahun 2002, UII telah memiliki delapan fakultas yang terdiri atas Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Agama Islam, Fakultas Psikologi (kemudian menjadi Fakultas Psikologi & Ilmu Sosial Budaya), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Kedokteran dan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan.
2003
Peningkatan kerjasama, penjaminan mutu, serta peningkatan fungsi teknologi informasi untuk menunjang kegiatan akademik.
2005
Restrukturisasi organisasi untuk meningkatkan daya saing dalam dinamika kompetisi ketat perguruan tinggi.
2008
Dikti menobatkan UII sebagai perguruan tinggi dengan nilai penjaminan mutu internal terbaik di Indonesia.
2009
Perolehan sertifikasi ISO 9001:2008 untuk manajemen dan ISO 17025 untuk pengelolaan laboratorium.
2010
Pengakuan internasional melalui pemeringkatan Webometrics, 4ICU, Greenmetrics dan QS-Star. Peringkat UII terus meningkat.
2013
Perolehan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi nilai ‘A’ oleh BAN-PT dengan skor tertinggi untuk Perguruan Tinggi Swasta se-Indonesia.
2014
Rintisan akreditasi internasional untuk beberapa fakultas seperti Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
2015
Kemenristekdikti mengumumkan UII masuk dalam pemeringkatan 10 perguruan tinggi terbaik di Indonesia berdasarkan kualitas manajemen.
2016
UII menerima penghargaan tiga bintang dari QS Star dengan skor tertinggi untuk Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia, serta peringkat pertama Perguruan Tinggi Swasta Bidang Kinerja Penelitian oleh Ristekdikti.
Dambil dari:
Tidak ada komentar